Pengobatan Asma Menggunakan Teknologi-Nano
Teknologi nano partikel ini dapat juga diterapkan pada alergi makanan, tidak hanya pada alergi akibat bakteri dan virus. Menurut Stephen Miller, seorang profesor di bidang Mikrobiologi-Imunologi di Northwestern University, aplikasi penemuan ini diharapkan dapat menghilangkan ketergantungan pada obat-obatan asma dan alergi paru-paru seumur hidup!
Metode ini bekerja dengan menciptakan suatu toleransi dalam sistem kekebalan tubuh terhadap partikel nano sebagai pencegah alergen. Teknologi ini telah diujicobakan kepada sekelompok tikus yang menderita asma dan sejauh ini bekerja dengan baik. Seiring dengan bertambahnya waktu, teknologi ini juga mengalami kemajuan dalam mengatasi penyakit autoimun. Penelitian ini didukung oleh Cour Pharmaceuticals Development Co, sebuah perusahaan medis yang kini tengah befokus pada terapi berbasis partikel nano.
Persetujuan FDA
FDA telah menyetujui penggunaan bahan partikel nano, yaitu semacam biopolimer yang disebut PLGA. PLGA ini terdiri dari asam laktat dan asam glikolat.
Cara Kerja
Ketika partikel nano disuntikkan ke aliran darah, sistem kekebalan tubuh akan melihat partikel sebagai partikel tidak berbahaya sehingga partikel akan dikonsumsi oleh makrofag atau sel pembersih. Sel pembersih akan “mengatakan” semua baik-baik saja. Akibatnya sistem kekebalan tubuh akan “menghentikan” respon mereka terhadap partikel nano sehingga partikel ini dapat menyusup ke paru-paru. Dalam kasus tikus, paru-paru mereka (tikus-tikus) telah diolah sedemikian rupa sehingga reaktif terhadap protein telur. Nah tikus-tikus ini bereaksi terhadap protein telur dengan reaksi semacam asma. Setelah partikel nano sampai ke paru-paru tikus dan menetralkan protein telur, mereka tidak menunjukkan gejala asma lagi.
Manfaat Lain
Para ilmuwan menemukan bahwa injeksi partikel nano dapat meningkatkan jumlah sel T-regulator yang berfungsi sebagai penenang alergen. Maksudnya semakin banyak sel T-regulator maka semakin lemah reaksi pasien terhadap alergen (penyebab alergi). Jika dibahasakan secara sederhana, jika paru-paru kita sangat alergi pada asap rokok maka peningkatan jumlah sel T regulator dalam tubuh kita akan mengurangi sensitifitas terhadap asap rokok.
Penemuan ini sangat berguna bagi perkembangan dalam penanganan gangguan pernapasan dan jika diaplikasikan secara luas kelak dapat benar-benar menghilangkan ketergantungan pada obat-obatan untuk asma dan alergi paru-paru.
Credit: Science Daily, Allergy UK
sumber :http://technonews.id/pengobatan-asma-menggunakan-teknologi-nano/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar